Moto pendidikan adalah rangkuman dari senarai kualifikasi yang diharapkan melekat pada para santri setelah mereka mengenyam pendidikan di Pondok Modern Ayatuna. Kualifikasi-kualifikasi unggul yang menjadikan para alumni Pondok ini dapat memimpin kemanusiaan (syuhadaa ‘ala -nnaas) di bumi Allah manapun kelak mereka hidup. Singkatnya, motto ini adalah profil alumni Pondok Modern Ayatuna.
- Berbudi Tinggi (Akhlaaq Kariimah)
Salah satu fungsi strategis Pondok adalah mendidik akhlak. Mengapa akhlak? Karena akhlak adalah muara dari keimanan dan keshalihan seseorang. Akhlak juga merupakan risalah agung alasan Nabi Muhammad SAW diutus untuk kemanusiaan. Pondok meyakini akhlak yang mulia mengantarkan manusia menjadi khalifah Allah di muka bumi (fi -l ardhi khaliifah), memuarakan manusia pada tujuan fitrah penciptaannya. Akhlak juga yang memastikan seseorang bagian dari solusi atau problem pelbagai permasalan ummat dan bangsa.
- Berbadan Sehat
Memiliki badan yang sehat (basthatan fil jismi) adalah salah satu kriteria pemimpin ummat. Karena kekuatan jasmani memungkinkan seseorang untuk siap berjuang. Fisik yang sehat menjelma energi yang menjamin kelangsungan ibadah, dakwah, dan tegaknya tugas-tugas hidup lainnya. Maka banyak kegiatan di Pondok yang melatih dan menempa fisik para santri.
- Berpengetahuan Luas
Ilmu pengetahuan merupakan lentera yang menerangi jalan manusia menuju Allah. Pelita yang menunjuki manusia dalam hidup. Maka Pondok ini memilih Kulliyyatu -l- Mu’allimin -l Islamiyyah (KMI) sebagai sistem pendidikan yang mengintregasikan ilmu-ilmu syari’ah dengan ilmu-ilmu umum (kauniyyah) secara bersamaan. Karena sistem yang integratif, Pondok ini dapat mencetak ulama yang intelek, bukan sekedar intelek yang tahu agama.
- Berfikir Independen
Dengan berbekal ilmu pengetahuan yang luas, para santri dapat melahirkan pemikiran-pemikiran jernih yang tidak hanya berguna bagi mereka, tapi juga berguna bagi orang banyak. Pemikiran-pemikiran yang menuntun ummat dan menghalau maraknya tantangan-tantangan pemikiran yang lahir dari kepala-kepala tidak bertanggung jawab.