Dalam QS Ali Imran: 190-191, Allah mengisyaratkan bahwa penciptaan langit dan bumi beserta pergantian pagi dan siang adalah tanda tanda kebesaran Allah di mata para Ulul Albab. Siapakah Ulul Albab? Apakah semua orang yang berakal bisa disebut Ulul Albab?
Ulul Albab adalah orang yang sangat pandai dan cerdas mendedikasikan hati dan akalnya untuk selalu berinteraksi dengan Al-Quran sehingga meraih hikmah, pelajaran berharga, dan rahasia Allah di dalamnya.
Pada ayat ini dijelaskan pula sebagian dari kriteria dan kebisaannya. Dan jika kita cermati, Allah menjabarkannya berbentuk manhaj atau uraian yang berurutan.
Dimulai dari hatinya yang selalu mengingat dan terhubung kepada Allah setiap saat. Setelah itu baru akalnya selalu mentafakkuri ayat ayat Allah terutama keserasian Al-Quran dengan ilmu penciptaan langut dan bumi. Sehingga hasil tafakkur, riset, dan refleksi akalnya memantapkan keimanan di dadanya. Bukan seperti orang orang yang bertambah pengetahuan tapi bertambah ingkar.
Pada akhirnya, para Ulul Albab sampai pada kesimpulan pasti dengan bahwa tidak ada ciptaan Allah yang sia-sia, seraya mensucikan Rabb ‘Azza wa Jalla. Dan jika diperkenankan berdoa ia akan meminta supaya dijauhkan dari api neraka karena pengetahuan mendalam mereka akan pedihnya luka bakar di dunia.
إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal
ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
One Response