Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Ayahanda Tercinta KH Hasan Abdullah Sahal “Membesarkan Hati” Putra-Putrinya di Ayatuna

Berita & Informasi

Sungguh indah pengaturan Allah SWT, melampaui dugaan semua hambaNya. Semula, hari Sabtu (15/1) rombongan Ayatuna berencana berkunjung ke Gontor dalam rangka menimba ilmu dan merapal barakah dari insan-inasan shalih dan mukhlis disana. Hingga akhirnya agenda tersebut harus kami urungkan karena kami menerima kabar tak terperikan bahwa Kyai Hasan Abdullah Sahal dan Ibu akan berkunjung ke […]

Sungguh indah pengaturan Allah SWT, melampaui dugaan semua hambaNya. Semula, hari Sabtu (15/1) rombongan Ayatuna berencana berkunjung ke Gontor dalam rangka menimba ilmu dan merapal barakah dari insan-inasan shalih dan mukhlis disana.

Hingga akhirnya agenda tersebut harus kami urungkan karena kami menerima kabar tak terperikan bahwa Kyai Hasan Abdullah Sahal dan Ibu akan berkunjung ke Ayatuna hari ahad (16/1). Seketika berdegub hati kami, bergetar tubuh kami, membeku lisan kami, dan berlinang air mata kami tak kuasa menahan haru dan syukur. Tidak berhenti disana, ternyata beliau menyegerakan kunjungan menjadi hari sabtu. Waktu bersiap yang amat singkat inilah membuat kami kalang kabut. Meski sesungguhnya untuk memuliakan beliau kami tak pernah merasa “siap” karena semua keterbatasan yang meliputi kami.

Menyambut beliau tiba di Ayatuna, tangis kami tumpah tak terbendung seakan tak percaya telapak kaki mulia beliau akhirnya menapaki bumi perjuangan kami. Dan seperti yang selalu kami rindukan, beliau tak henti dan berulang kali membesarkan hati kami serta meyakinkan kami bahwa jalan yang sedang dititi memang sudah sepatutnya ditempuh, bahwa ini adalah pekerjaan luhur pengunduh ridha Allah. Layak dibela dan diperjuangkan kemaslahatannya.

Selama hampir dua jam setengah kunjungan, beliau juga memberi petuah petuah dan nasehat berharga terutama untuk hidup di era perubahan yang sangat cepat ini. Era yang manusia tak lagi malu untuk tidak bermoral dan menyuarakan kebatilan. Sebagaimana beliau berpesan untuk menegakkan nilai nilai luhur agama dan menghidupkan ayat-ayat perjuangan.

Ayahanda, kehadiranmu dan Ibu di keharibaan kami adalah anugerah tak terperikan. Tak terbilang nilainya. Membesarkan hati kami yang langkahnya masih mungil tertatih menapaki titian panjang perjuanganmu. Moga Allah bubuhkan izzah, aafiyah, penjagaanNya untukmu sebagaimana tak pernah sirna dahaga ini akan nasehat nasehat dan doa doa shalihmu. Mohon perkenan dan ridhamu.

Diantara hikmah yang beliau sampaikan adalah:

1. Bahwa nilai yang mengantarkan manusia pada kebaikannya atau sebaliknya kemelaratan telah ada sejak zaman Adam AS. Tidak ada yang baru. Yang baru hanya pelakunya dan bungkusnya. Kunci kunci kegemilangan telah ada pada Al-Quran.

2. Namun yang terjadi dewasa ini orang islam menjauhi pusakanya, Al-Quran. Sehingga banyak keledai keledai berkedok manusia. Ulama ulamanya juga banyak yang selaksa Bal’am Bal’am baru. Meminjam kata Muhammad Al-Ghazali: Orang itu antara dua: Pertama, yang tidur dalam cahaya (ummat islam telah diberi cahaya yang bersinar terang, Al-Quran tapi lalai). Dan kedua, yang bangun rajin dalam kegelapan (orang kafir tak berpetunjuk tapi memiliki militansi).

3. Tentang sakralitas hidup. Yang membuat hidup terombang ambing, carut marut karena manusia tidak mensakralkan apa yang Allah sakralkan dan sebaliknya. Manusia juga gagal mendikotomi dan masih terbolak balik antara mana tujuan (ghaayah) dan mana yang sekedar alat dan kendaraan (wasilah).

4. Mempopulerkan lagi kata-kata jihad. Jihad itu luhur lagi mulia. Merupakan tiket manusia masuk syurga yang keutamaannya banyak sekali. Orang yang mati dalam berjihad adalah syahid dan yang perlu diluruskan jihad bukan saja perang. Ada jihad harta, intelektual, tenaga, dll. Ada pihak yang sangat serius untuk membuat umat islam alergi dengan kata jihad.

Masih banyak lagi hal yang beliau sampaikan kepada kami. Akhirnya beliau mendoakan kami semua untuk keshalihan niat, keshalihan dan keberkahan perjuangan kami, kokoh dalam kebenaran. Moga Allah jaga beliau dengan sebaik-baik penjagaanNya. Dan moga Allah memanjangkan usia beliau, senantiasa memberi beliau kekuatan untuk terus dapat mengemban risaalah saamiyah, sebagai pewaris perjuangan Anbiyaa’. Aaamiin.

حفظكم الله بتمام حفظه، يا أبي…

Pondok Modern Ayatuna bercita-cita mewujudkan masyarakat yang rabbani dengan membina kader-kader pemimpin dan mendidik generasi khairu ummah. .”Pimpinan PM Ayatuna

Tags :

Gontor, Hasan Abdullah Sahal, Motivasi, Tadabbur

One Response

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

PM Ayatuna

Pondok Modern Ayatuna bercita-cita mewujudkan masyarakat yang rabbani dengan membina kader-kader pemimpin dan mendidik generasi khairu ummah.

Follow Us